MU dapat treble winner

on 26 Desember 2008


Tahun 2008 merupakan tahun yang berbahagia bagi pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, beserta anak asuhnya. Bagaimana tidak, MU mampu menjuarai 3 kejuaraan yang bergengsi dalam tahun ini, yaitu EPL (Liga Premier), UCL (Liga Champions Eropa), dan FIFA World Club Championship. Dua gelar telah dipastikan sebelum jeda kompetisi dengan menghancukan impian Chelsea untuk menjadi jawara Liga Inggris dan Liga Champions. Sedangkan gelar ketiga didapat baru-baru ini setelah memenangi partai final FIFA World Club Championship di Tokyo melawan LDU Quito (Ekuador) yang digelar pada tanggal 21 Desember 2008. Pada ajang yang dulunya bernama Toyota Cup ini, MU mengandaskan perlawanan Quito yang datang ke Jepang sebagai perwakilan Amerika Latin. Ini merupakan kejutan bagi dunia, karena biasanya Amerika Latin diwakili oleh klub-klub dari Brasil atau Argentina.
Sebelum melangkah ke final, Cristiano Ronaldo cs harus bersua melawan perwakilan Asia, Gamba Osaka pada tanggal 18 Desember 2008. Bermain di negara sendiri, Gamba bermain cukup berani dengan menerapkan pola permainan terbuka. Alhasil, pada menit ke-28, gawang Gamba telah kebobolan. Pelakunya adalah bek Nemanja Vidic yang menanduk masuk bola hasil sepak pojok Ryan Giggs. Saat-saat menjelang turun minum, Ronaldo memperbesar keunggulan MU dengan golnya.
Namun, Masato Yamazaki mampu memberi harapan bagi Gamba dengan golnya di menit ke-74. Striker MU yang baru masuk, Wayne Rooney, langsung merespon positif gol Gamba dengan mencetak gol di menit ke-75. Pemain pengganti lainnya, Darren Fletcher, juga tak mau kalah. Menerima crossing dari Patrice Evra, sundulannya mampu mengubah skor menjadi 4-1 untuk MU di menit ke-78. seolah tak puas dengan satu gol, Rooney kembali mengamuk dengan golnya di menit ke-79.
Unggul 5-1, membuat pertahanan MU melemah. Apalagi setelah Sir Alex menarik keluar Vidic untuk digantikan dengan Evans. Pada menit ke-85, handsball yang dilakukan Gary Neville di kotak penalti memberi keuntungan bagi Gamba. Yasuhito Endo mengeksekusi penalti dengan tenang dan sukses. Dan melalui serangan balik yang cepat, gelandang Hideo Hashimoto memperkecil skor menjadi 5-3 dengan tendangan kerasnya yang menghujam gawang Edwin van der Sar. Sampai peluit akhir berbunyi, MU menang 5-3 dan bertemu Quito di final.
3 hari berikutnya, final FIFA World Club Championship digelar. Berstatus sebagai underdog membuat Quito bermain tenang dengan strategi ultra defensifnya. Quito membiarkan MU mengobrak-abrik pertahanannya. Namun sayang, peluang yang didapat Ronaldo cs masih jauh dari gol. Setelah melewati babak pertama dengan skor kaca mata, terjadi insiden yang menimpa bek MU, Nemanja Vidic di menit ke-48. Dia dengan sengaja menyikut kepala pemain Quito dan mendapat kartu merah. Melihat situasi genting itu, Sir Alex segera memasukkan bek Jonny Evans dan Gary Neville demi mengantisipasi serangan Quito. Di menit ke-73, setelah menerima umpan dari Ronaldo, tendangan melengkung Rooney mampu memecah kebuntuan. Skor 1-0 bertahan hingga akhir pertandingan.
Kebahagiaan MU semakin lengkap dengan terpilihnya Ronaldo sebagai pemain yang Silver Ball Award dan Rooney sebagai penerima Golden Ball Award. Sebagai juara, MU berhak atas uang sebesar Rp 55 milyar. Tempat kedua diisi oleh LDU Quito, dan juara ketiga didapat oleh Gamba Osaka yang menaklukkan Pachuca di pertandingan perebutan posisi juara ketiga dengan skor 1-0.
Sekembali dari Jepang, MU harus bersiap-siap guna menghadapi kerasnya persaingan EPL. Kini MU berada di peringkat keempat klasemen sementara dengan menyisahkan 2 pertandingan dari rival-rivalnya. Sementara itu, hasil drawing Liga Champions mempertemukan mereka dengan penguasa Liga Italia saat ini, Inter Milan.



1 komentar:

Sebuah Blog mengatakan...

MU memang hebat!

Posting Komentar